JudulPELESTARIAN TRADISI RITUAL ADAT KAYORI SUKU PENDAU DI DESA TOVIA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA |
Nama: Marwah |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Marwa. 2019. Skripsi ini berjudul Pelestarian Tradisi Ritual Adat Kayori Suku Pendau di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing, Sunarto Amus. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan prosesi tradisi ritual adat Kayori, untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ritual adat Kayori dan mendeskripsikan bentuk pergeseran pemikiran Suku Pendau terhadap tradisi ritual adat Kayori. Lokasi penelitian di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Subjek penelitian berjumlah 9 orang terdiri dari satu aparat desa, satu pegawai negeri sipil, satu tokoh adat, satu tokoh agama, dua ibu rumah tangga dan tiga petani. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian (1) Tahapan prosesi Kayori adalah pembukaan diawali mantra/doa, membentuk lingkaran, keesokan hari dimandikan di sungai, dibelahkan kelapa, kemudian kembali ke tempat pelaksanaan Kayori dengan cara dinaikkan ke pundak dan mengelilingi rumah adat, setelah itu masuk ke rumah adat untuk melakukan prosesi akhir yaitu pemotongan gigi. (2) Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam prosesi Kayori yaitu nilai religius, keindahan, kesenian, kebersamaan, musyawarah, toleransi, solidaritas dan kekeluargaan. (3) Pemikiran Suku Pendau terhadap tradisi ritual adat Kayori mengalami perubahan diantaranya nilai religius yang dulunya komunitas Suku Pendau memeluk paham animisme sekarang sudah memeluk agama yang mereka yakini dan beberapa faktor yang menjadi penyebab perubahan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terjadi karena adanya perubahan pemikiran komunitas Suku Pendau mulai dari bertambahnya penduduk, adanya penemuan baru dan cara berinteraksi. Faktor eksternal di pengaruhi oleh adanya akulturasi yaitu adanya interaksi dua budaya dimana pengaruh suatu budaya asing masuk dan diterima budaya lokal. Kata Kunci: Nilai-nilai budaya; Pelestarian Kayori; Suku Pendau |