Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulFAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH OLEH SISWA DI MAN 2 KOTA PALU
Nama: Mustofa
Tahun: 2019
Abstrak
ABSTRAK MUSTOFA A32114034 (2019). Judul Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Pelanggaran Tata Tertib Sekolah oleh Siswa di MAN 2 Kota Palu. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universiatas Tadulako. Pembimbing. Alri Lande. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab siswa melanggar tata tertib sekolah di MAN 2 Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengunakan jenis penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kota Palu. Penelitian ini mengunakan teknik deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian adalah 1 (satu) orang guru BK, 1 (satu) orang guru bahasa Inggris, 1 (satu) orang guru fisika dan 6 (enam) orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengunakan teknis analisis data yakni reduksi data penyajian data dan simpulkan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Faktor-faktor yang menyebabkan siswa melanggar tata tertib sekolah yaitu: dari faktor internal, siswa tidak takut terhadap sanksi, hari sekolah (full day school), keinginan siswa untuk mengikut trend dari faktor eksternal seperti: sarana prasarana madrasah, teman sebaya, metode guru dalam mengajar dan kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak yang mengakibatkan siswa melanggar tata tertib sekolah. Adapun faktor yang mendominasi terjadinya pelanggaran tata tertib sekolah yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Kenakalan yang dilakukan siswa menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat adalah bagian dari kontrol diri yang lemah. Perubahan dan kegoncangan yang terjadi pada siswa menyebabkan emosi atau perasaan menjadi tidak stabil. Sebab itulah peran seorang guru menjadi setrategis dalam membina atau mendampingi siswa mencapai potensi terbaik yang akhirnya bermuara pada terwujudnya disiplin siswa yang sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah. 2) Upaya pembinaan untuk menimbulkan efek jera yaitu: memberi pembinaan berupa teguran lisan, memberikan sanksi/hukuman, teguran secara tertulis, dikembalikan sementara kepada orang tua siswa (skorsing) dan dimutasi. Kata Kunci: Pelanggaran; Siswa; Tata Tertib Sekolah

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up