JudulKARUNA DIPA 1981-1994: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SEKOLAH BUDDHA DI KOTA PALU |
Nama: M.SYAHID |
Tahun: 2024 |
Abstrak M. Syahid, 2024. Karuna Dipa 1981-1994: Sejarah Dan Perkembangan Sekolah Buddha Di Kota Palu. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, Pascasarjana Universitas Tadulako. Pembimbing Utama: Dr. H. Lukman, M.Hum. Pembimbing Anggota: Haliadi, S.S., M.Hum., Ph.D. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan, menganalisis, dan mendeskripsikan jawaban dari tiga pertanyaan berikut: 1). Apa latar belakang berdirinya Yayasan Karuna Dipa?; 2). Apa tujuan di dirikannya Yayasan Karuna Dipa?; 3). Bagaimana perkembangan pendirian sekolah-sekolah Yayasan Karuna Dipa ? Ruang lingkup temporal penelitian ini difokuskan pada tahun 1981 sebagai tahun perencanaan dan pemberian nama “Karuna Dipa” untuk yayasan oleh Bhikkhu Sri Paññ?varo Mahatthera sampai tahun 1994 ketika SMA Karuna Dipa, jenjang paling tinggi dibangun oleh Yayasan Karuna Dipa. Sumber-sumber yang digunakan berupa arsip, buku, wawancara, serta artikel jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Sumber-sumber tersebut kemudian diverifikasi, diinterpretasi, lalu dituliskan dalam bentuk historiografi sesuai dengan metodologi sejarah. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Pendirian Yayasan Karuna Dipa bermula ketika dikeluarkan PP Republik Indonesia melalui Inpres Nomor 2 Tahun 1980 serta Keppres Nomor 13 Tahun 1980, menetapkan orang-orang Tionghoa Indonesia wajib memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia. Disisi lain yang Departemen Agama mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap kelenteng harus memiliki pengurus resmi dan bernaung di bawah salah satu majelis serta terdaftar di Departemen Agama. Peraturan tersebut membuat warga keturunan Tionghoa Palu membentuk organisasi keagamaan Pengurus Daerah Mapanbudhi Sulawesi Tengah yang diketuai oleh dr. Arya Tjahjadi Sp.A. Setelah Mapanbudhi Sulteng terbentuk, para pengurus yayasan berkeinginan untuk membangun sekolah dan vihara yang lebih besar. Cara untuk mewujudkannya harapan mereka perlu membentuk satu yayasan. 2). Jumat 8 Oktober 1982, mereka meresmikan pendirian yayasan lewat akta nomor 31 tentang Yayasan Karuna Dipa yang dibuat di hadapan Notaris Hans Kansil, S.H. Dalam akta itu, jelas termuat kegiatan usaha yang dijalankan oleh yayasan ini, yaitu mengusahakan pendirian vihara (rumah ibadah Buddha Theravada), mendirikan sekolah ataupun kursus dan sebagainya, serta mendirikan tempat tempat bagi anak-anak yatim piatu. 3). Hal pertama yang dilakukan ialah membuat pertemuan dengan mengundang masyarakat Tionghoa Palu. Pada pertemuan tersebut masing-masing pengurus menyampaikan gagasannya tentang program Yayasan Karuna Dipa. Dengan bermodalkan kliping koran, ketua yayasan memberikan penjelasan tentang rendahnya mutu pendidikan di Sulawesi Tengah, dr. Arya Tjahjadi Sp. A mampu meyakinkan para undangan untuk mendukung gagasan tersebut, dan menyumbangkan harta mereka hingga terkumpul Rp. 14.000.000 untuk membangun sekolah. Awalnya dibangun Taman Kanak Kanak (1983), kemudian SD (1985) dan SMP (1991) setelah itu SMA (1994). Kata kunci: Karuna Dipa, Sejarah, dan Pendidikan Buddha |