JudulEFEKTIVITAS PERUBAHAN KURIKULUM 2013 MENJADI KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PROSES PENILAIAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA NEGERI 2 PALU |
Nama: NURAZIZA |
Tahun: 2025 |
Abstrak NURAZIZA, 2025. “Efektivitas Perubahan Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum Merdeka Terhadap Proses Penilaian Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Di SMA Negeri 2 Palu”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Dr. Suyuti, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk, 1) Mengetahui perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka, 2) Mengetahui perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka mempengaruhi pendekatan dan metode penilaian siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas x, 3) Menganalisis keefektifan implementasi kurikulum merdeka setelah transisi dari kurikulum 2013 dalam proses penilaian siswa pada mata pelajaran sejarah kelas x. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut : (1) Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka berbeda dalam struktur dan pendekatan. Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dengan Fase E (kelas 10) untuk mata pelajaran umum dan Fase F (kelas 11) dengan pilihan sesuai minat. Siswa lebih bebas memilih pelajaran, membuat belajar lebih relevan, menyenangkan, dan memotivasi. (2) Perubahan dari K-13 ke Kurikulum Merdeka dalam sejarah kelas X menyederhanakan metode penilaian. K-13 menggunakan banyak indikator numerik, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih menekankan sikap dan perilaku. Selain itu, pembelajaran lebih bebas tanpa ketuntasan materi yang kaku, menjadikannya lebih fleksibel dan berorientasi pada karakter siswa. (3) Implementasi Kurikulum Merdeka dalam penilaian sejarah kelas X lebih fleksibel dan holistik dibanding Kurikulum 2013, namun masih menghadapi tantangan, terutama dalam mengonversi aspek kualitatif menjadi kuantitatif. Meskipun lebih sederhana, kesulitan dalam menilai keaktifan siswa dan kesiapan guru dalam adaptasi menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, evaluasi dan penyesuaian lebih lanjut masih diperlukan agar efektivitasnya optimal. Kata Kunci : Efektivitas, Perubahan Kurikulum, Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka, Proses Penilaian, SMA Negeri 2 Palu. |