Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulMANTENDE MAMONGO: SEJARAH UPACARA LAMARAN SUKU PAMONA DI DESA PANDIRI
Nama: GLORIA IVANA LAPAONI
Tahun: 2025
Abstrak
Gloria Ivana Lapaoni, 2025. Mantende Mamongo : Sejarah Upacara Lamaran Suku Pamona di Desa Pandiri. Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing : Haliadi. Permasalahan dalam hasil penelitian ini terdiri dari tiga: 1) Bagaimana prosesi upacara lamaran Mantende Mamongo di Desa Pandiri? 2) Apa saja simbol dan makna yang terkandung dalam upacara tersebut? 3) Bagaimana perubahan yang terjadi pada upacara lamaran Mantende Mamongo? Menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metodologi sejarah dengan pendekatan antropologi. Tahapan metodologi sejarah mencakup heuristik atau pengumpulan sumber melalui metode observasi, wawancara dan studi literatur, kritik sumber untuk menilai keaslian dan kredibilitas data, interpretasi data untuk memahami konteks sosial dan historis, serta historiografi untuk menyusun hasil penelitian secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Prosesi Mantende Mamongo di Desa Pandiri merupakan tradisi lamaran adat Suku Pamona yang telah berlangsung sejak era animisme, dan pelaksanaannya mencakup empat unsur penting: tempat, waktu, peralatan, serta pemimpin dan pelaku upacara. 2) Setiap unsur mengandung simbol dan makna adat yang kuat terkait kesungguhan, tanggung jawab serta penghormatan laki-laki terhadap perempuan. Tradisi ini juga sarat akan simbolisme dalam peralatan lamaran seperti pinang (mamongo), daun sirih (ira laumbe), kapur sirih (teula), tembakau (tabako), kalung emas (enu), salapa, pelepah pinang (kulimbua mamongo) dan rotan (lauro) yang masingmasing mencerminkan nilai-nilai luhur, dan harapan dalam membangun rumah tangga dalam Suku Pamona 3) Perubahan upacara Mantende Mamongo disebabkan karena penemuan baru dan kontak dengan kebudayaan lain. Penemuan baru mencakup penyederhanaan prosesi dan perubahan makna simbolik dari dalam masyarakat. Sedangkan kontak budaya lain terjadi karena pengaruh Kristen dan adaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Perubahan ini menunjukkan adaptasi masyarakat Pamona terhadap zaman tanpa meninggalkan nilai adat. Kata Kunci : Sejarah, Lamaran, Suku Pamona, Simbol, dan Perubahan.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up