Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulMAKNA SIMBOL-SIMBOL TRADISI UPACARA ADAT PERNIKAHAN SUKU KAILI DI KELURAHAN PANTOLOAN BOYA
Nama: AZNINANG
Tahun: 2025
Abstrak
ABSTRAK Azninang, (2025). “Makna simbol-simbol tradisi upacara adat pernikahan Suku Kaili di kelurahan Pantoloan Boya”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Dr. Idrus A. Rore, S.Pd., S.H., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna simbol-simbol tradisi upacara adat pernikahan Suku Kaili dan makna spiritual simbol-simbol tradisi upacara adat pernikahan Suku Kaili. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menampilkan fenomena yang dialami subjek secara langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian (1) makna simbol tradisi upacara adat pernikahan Suku Kaili di kelurahan Pantoloan Boya terdiri dari notate dala (mencari informasi), Neduta (meminang), Nanggeni Balanja (hantar belanja), Nepasoa (pengasapan), Nogigi (membersihkan bulu wajah), Nokolontigi (malam pacar), Nanggeni Boti (mengantar pengantin), Mompanika (akad nikah), Negero Jene (membatalkan wudhu), Mopatuda (duduk bersama) dan Nematua (berkunjung kerumah keluarga mertua). (2) makna spritual simbol-simbol tradisi upacara adat pernikahan Suku Kaili di antaranya; memastikan pernikahan tidak melanggar adat seperti tidak menikah dengan kerabat, bentuk telah diterimanya suatu niat baik dari keluarga pria, bentuk terbukanya hubungan resmi antara dua keluarga, membersihkan dari energi negatif dan bentuk penjernihan hubungan antara dua insan, membuang semua hal negatif dan cilaka, memohon berkah kepada leluhur, berfokus memberikan restu doa keselamatan dan nasehat, pemberian restu dan berkah, menyatukan dua insan dalam satu ikatan, wujud kebahagiaan, keterbukaan penerimaan dari keluarga. Kata Kunci: Tradisi, Pernikahan, Kaili

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up