JudulKehidupan Ekonomi Masyarakat Petani Salak Di Desa Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala. |
Nama: DEA AURIA RISKY |
Tahun: 2024 |
Abstrak Dea Auria Risky. 2018. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Petani Salak Di Desa Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. (1) Dr. Hasan., M. Hum sebagai Pembimbing (2) ) Dr. Mahfud M.Gamar, S.Pd, M.Pd sebagai Pembahas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan Perkembangan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tamarenja (2) Menjelaskan Faktor Pendukung dan Penghambat Kehidupan Ekonomi Masyarakat Petani Salak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Tamarenja, setelah data berhasil dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif dengan model alur meliputi kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum adanya pertanian salak di Desa Tamarenja, kondisi masyarakat bisa dikatakan dalam keadaan krisis ekonomi, tak ada sumber penghasilan. Kondisi ekonomi masyarakat Desa Tamarenja mulai mengalami peningkatan ketika mereka mulai mengandalkan pertanian salak. Salak di Desa Tamarenja pertama kali ditanam oleh Hi. Aksan pada tahun 2000. Biji salak tersebut berasal dari salah satu temannya yang bernama Abdi, dia membawa biji salak ke Desa Tamarenja sebagai oleh-oleh karena ia pendatang di Desa Tamarenja pada saat itu. Desa Tamarenja adalah salah satu penghasil salak di Kabupaten Donggala bahkan di provinsi Sulawesi Tengah. Sebagai desa penghasil salak maka masyarakat tamarenja membangun komunitas sesuai dengan aktivitas sehingga terbangun kelompok petani salak. Setelah mengenal tanaman salak masyarakat mulai beralih profesi/pekerjaan dari petani sawah menjadi petani salak hingga sekarang. Faktor pendukungnya adalah kondisi alam khususnya tanah yang cukup subur untuk bertani dan solidaritas atau kerjasama antara masyarakat yang sangat terjaga antara satu dengan lainnya. Sedangkan faktor penghambat yang dirasakan petani adalah perubahan musim dan harga salak yang mulai tidak stabil (kadang naik dan kadang turun). Kata kunci : Kehidupan Ekonomi, Masyarakat, Petani Salak. |