Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulSejarah Kebaligauan Tatanga (1609–1911)
Nama: MOH. SYAHRIR
Tahun: 2025
Abstrak
Syahrir, Moh. 2025. Sejarah Kebaligauan Tatanga (1609–1911). Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Nuraedah (Pembimbing). Penelitian ini mengkaji sejarah terbentuk, sistem, perkembangan pemerintahan, dinamika sosial, ekonomi, dan runtuhnya Kebaligauan Tatanga dalam rentang waktu 1609–1911. Penelitian ini dilakukan di wilayah bekas Valunggota dan Patanggota Tatanga. Pertanyaan artikel ini diselesaikan menggunakan metode penelitian sejarah, yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Data diperoleh dari sumber tertulis berupa buku, arsip, artikel, dan surat kabar; sumber lisan berupa wawancara dan Focus Group Discussion (FGD); serta sumber digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem pemerintahan Tatanga berawal dari Tomalanggai; menjadi Kemadikaan (16091712) yang dipimpin oleh Madika; kemudian Kebaligauan (1712–1905), dipimpin Baligau dan diangkat oleh Ntina. (2) Sistem pemerintahan Tomalanggai di Tatanga dipimpin oleh Kodi Vono. Setelah itu, beralih ke fase Kemadikaan, beberapa Madika Tatanga yang dikenal yaitu Pue Panda, Madika Mbulava, Djalalangi, dan Pue Lomba. Setelah itu beralih ke era Kebaligauan, yang dipimpin oleh sembilan Baligau, yaitu Busilemba (1712–1740), Bekalemba (1740–1763), Moesabulava (1763–1794), Kolonjugi (1794–1821), Lasatumpugi (1821–1846), Lasarata (1846–1865), Maebunga (1865–1875), Lasatande Dunia (1875–1895), dan Ranginggamagi (1895–1905). (3) Secara sosial, masyarakat Tatanga mengalami perubahan keagamaan dari Animisme dan Dinamisme ke Islam, yang disebarkan oleh Abdullah Raqie, La Iborahima Wartabone, serta Lasatande Dunia; sedangkan secara ekonomi, Tatanga aktif dalam perdagangan hasil alam yang diekspor ke berbagai wilayah. Penduduk Tatanga berprofesi petani, pekebun, peternak, pedagang, penambang pasir, kuli bangunan, pengrajin batu bata, dan sebagainya. Ada dua penyebab runtuhnya Kebaligauan Tatanga pada 1905: (1) Penolakan penandatanganan lange contract oleh Baligau Tatanga; (2) Perlawanan Tatanga terhadap Belanda, berujung pada pengasingan Baligau Lasatande Dunia dan Ranginggamagi. Kemadikaan dan Kebaligauan Tatanga berdiri selama 296 tahun (1609–1905). Namun perlawanan Tatanga tetap hidup hingga 1911, yang dipimpin oleh Tadulako-Punggava Songgo Langi hingga Karaeng Puti. Setelah gugurnya Songgo Langi dan diasingkannya Karaeng Puti, berakhirlah perlawanan Tatanga terhadap Belanda. Hingga kini, peninggalan fisik masa Kebaligauan Tatanga masih dapat ditemukan, yaitu Dula Polanti, Karampua, sepatu Lelemina, Toko Tampi, Kaliavo, Guma, Payu Polanti, dan kayu Silaguri. Kata kunci: Sejarah, Tatanga, Madika, Baligau

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up

https://aset.itenas.ac.id/ https://dp.untad.ac.id/ https://dgb.untad.ac.id/ https://abo.stmi.ac.id/ https://sipora.sumselprov.go.id/ https://lppm.istn.ac.id/ https://dpmptsp.lamongankab.go.id/ https://martec.hangtuah.ac.id/ https://upapkk.untad.ac.id/ https://heylink.me/pisangbetqris https://tik.untad.ac.id/ https://lppd.pacitankab.go.id/