JudulPERANAN GURU PENDIDIKAN SEJARAH TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI KELAS VII A SMP NEGERI 9 PALU |
Nama: MIRNA |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK MIRNA 2021,”Peranan Guru pendidikan Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Siswa di Kelas VII A SMP Negeri 9 Palu .” Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing: Charles Kapile Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Peranan guru Pendidikan Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Siswa SMP Negeri 9 Palu dan Faktor Penghambat Guru Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Siswa SMP Negeri 9 Palu. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VII A sebanyak 5 orang dan guru sejarah 3 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Peran Guru dalam menumbuhkan sikap nasionalisme pada siswa yaitu guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, motivator, dan fasilitator. Sebagai pendidik guru menyambut siswa di muka gerbang sekolah dengan bersalam tangan, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, melaksanakan disiplin waktu dan membersihkan kelas , melibatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, PMR, Pramuka, Paduan suara, dan Volly ball. Dengan didikan dapat didikan dapat dapat menumbuhkan sikap nasionalisme siswa berdasarkan indikator nasionalisme yaitu cinta tanah air dan menghargai saja-saj pahlawan. Sebagai pengajar yang dilakukan guru sejarah sangat efektif dengan pemberian materi yang berkaitan dengan nilai-nilai nasionalisme ke dalm tingkah laku siswa sehari- hari. Sebagai pembimbing guru sejarah berkerja sama dengan guru lainya agar siswa mematuhi aturan dan tata tertib sekolah , agar siswa dapat mengubah sikapnya menjadi lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat serta mampu melaksanakan pembangunan bangsa. Guru sejarah sebagai motivator dalam pengajaran materi dikelas dan motivasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah dalam menumbuhkan sikap disiplin dan toleransi, menghormati, menghargai serta harus mempunyai tanggung jawab yang dapat mencermikan indikator sikap nasionalisme yaitu mmiliki sikap tenggang rasa sesama manusia. Guru sejarah sebagai fasilitator dimana guru menfasilitasi segala kegiatan siswa seperti ekstrakulikuler sebagai wadah dalam menumbuhkan sikap nasionalisme. Faktor penghambat guru sejarah terhadap pembentukan sikap nasionalisme siswa yaitu faktor dari luar (eksternal) lingkungan sekolah seperti derasnya arus globalisasi tentang teknologi informasi (internet) dan adanya orang tua yang kurang bertanggung jawab, adanya masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku individu (siswa). |