JudulBudaya Padungku Pada Masyarakat Di Desa Tindoli Kecamatan Pamona Tenggara |
Nama: MASTIN ASRIYANI DASA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan latar belakang lahirnya budaya padungku di desa Tindoli. (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan padungku di desa Tindoli. (3) Mendeskripsikan budaya padungku sebagai kearifan lokal di desa Tindoli. Metode Penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat desa Tindoli. pengumpulan data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian (1) Awal mulanya budaya padungku ini mulai dilaksanakan oleh masyarakat desa Tindoli pada tahun 1892 dimana terbentuknya suatu permukiman dengan bermata pencaharian bertani,yang melakukan bercocok tanam diladang perkebunan dengan komoditi padi dari hasil bercocok tanam tersebut menjadi alasan masyarakat mengucap syukur atas hasil panen atau pelaksanaan perayaan padungku. (2) Proses pelaksanaan padungku dimulai dari penentuan waktu pelaksanaan melalui musyawarah. Setelah itu masyarakat mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti : bambu (voyo), kayu api (kaju apu),daun pisang (ira loka),beras ketan (pae puyu) dan hewan ternak. Setelah persiapan selesai dilanjutkan dengan ibadah syukur di gedung gereja dengan membawa hasil panen untuk di doakan. Dilanjutkan acara puncak perjamuan tamu yang di hadiri dari semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali dan ditutup dengan tarian dero pada malam harinya. (3) Budaya padungku sebagai kearifan lokal desa Tindoli dalam bentuk tradisi yang diturunkan secara turun-temurun. Tradisi tersebut mengalami perubahan pelaksanaan seiring meningkatnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Dalam hal ini keaslian dari tradisi lama mengalami perubahan.Hal yang mengalami perubahan yaitu dalam acara penutup perayaan padungku yaitu dalam tarian dero. Meskipun mengalami perubahan tetapi nilai kearifan yang ada dalam budaya padungku tidak berubah seperti nilai religi,persatuan dan nilai sosial. Hal tersebut yang membuat masyarakat Tindoli terus mempertahankan budaya padungku sebagai ke arifan lokal. kata kunci : Budaya,Masyarakat desa dan kearifan lokal |