JudulMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PALU |
Nama: I GUSTI NGURAH JANUARSA |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK I Gusti Ngurah Januarsa, 2019. Meningkatkan Motivasi Belajar Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Charles Kapile, (II) Iskandar Kata Kunci: Meningkat, Motivasi Belajar, Metode Diskusi Motivasi adalah hal-hal yang mendorong aktivitas-aktivitas yang merupakan alasan dilakukannya suatu perbuatan. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perolehan tingkah laku yang dilakukan individu melalui latihan dan pengalaman sehingga menghasilkan tingkah laku baru yang relatif permanen setelah bereaksi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar menggunakan metode diskusi pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Palu. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif karena dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Boga 1 SMK Negeri 1 Palu yang berjumlah 29 orang. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai Pra Siklus sebanyak 16 siswa kriteria cukup dengan persentase 55.17%, 7 siswa kriteria kurang dengan persentase 24.14%, dan 6 siswa kriteria baik dengan persentase 20,69%. kemudian pada Siklus I sebanyak 13 siswa kriteria baik dengan persentase 44.83%, 11 siswa kriteria cukup dengan persentase 37.93%, dan 5 siswa kriteria kurang dengan persentase 17.24%. Kemudian setelah diberikan tindakan pada Siklus II sebanyak 13 siswa kriteria amat baik dengan persentase 44.83%, 15 siswa kriteria baik dengan persentase 51.72%, 1 siswa kriteria cukup dengan persentase 3.45%, dan 0 siswa kriteria kurang dengan persentase 0% . Kemudian kita simpulkan bahwa setelah siswa diberikan tindakan pada Siklus II maka siswa yang mendapatkan kriteria lebih besar ada 28 siswa dengan persentase 96.55?ri jumlah siswa 29. |