Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulSEJARAH GEREJA BETESDA DI POSO 1982-2018
Nama: GERRY BELANOF RAMPISELA
Tahun: 2020
Abstrak
Gerry Belanof Rampisela, 2019. Sejarah Gereja Betesda di Poso 1982-2018. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Junarti dan Pembimbing (II) Charles Kapile. Tahun 1905 Zendeling Poso memindahakan pemukiman penduduk ke wilayah Kasiguncu agar lebih mudah dalam menyebarkan ajaran Kristen namun Pada masa kekuasaan Kerajaan Luwu di wilayah Poso, masuk agama Kristen berarti penghianatan terhadap Raja Luwu, namun pada tahun 1906 pemerintah Belanda menaklukan Kerajan Luwu. Tanggal 25 Desember 1909 Hofman Membabtis 100 orang di Kasiguncu. Broeder A.J. Weseldijk datang ke Kasiguncu pada tahun 1911 dan membangun sebuah Gereja yang dinamakan Gereja Kasiguncu lalu pada tahun 1960-an nama tersebut di ubah menjadi Gereja Betesda. Penelitian ini memiliki rumusan masalah bagaimana sejarah berdirinya Gereja Betesda di Poso dan bagaimana perkembangan Gereja Betesda di Poso 1982-2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah berdirinya Gereja Betesda di Poso dan mendeskripsikan perkembangan Gereja Betesda di Poso 1982-2018. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode guna mengumpulkan data yakni penelitian kepustakaan, observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Sejarah. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pendeta-pendeta yang pernah bertugas di Gereja Betesda, masyarakat yang menjadi jemaat di Betesda, beberapa penulis buku yang berhubungan dengan sejarah Gereja Betesda dan dan informan lainnya yang dianggap dapat memberikan data dan informasi. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tahun 1911 Broeder A.J. Weseldijk datang ke Kasiguncu membangun sebuah Gereja dan dinamakan Gereja Kasiguncu. Kondisi bangunan Gereja pada awalnya masih berbentuk darurat. Tahun 1932 Gereja di bangun kembali dengan bentuk semi permanen. Sekitar tahun 1960-an, Gereja Kasiguncu merubah nama menjadi Gereja Betesda. Tahun 1982, Pendeta Ifer Firdang Sirima, membentuk panitia pembangunan Gereja. Tanggal 16 Februari 1993 Gereja Betesda di resmikan. Tahun 1998 dan tahun 2000 terjadi kerusuhan di Poso yang mengakibatkan kondisi pelayanan di Gereja Betesda tidak stabil. Tahun 2002-2008 Pendeta Orlin Ranua berusaha menstabilkan kegiatan pelayanan di gereja tersebut. September 2015 sampai sekarang kondisi pelayanan di Gereja Betesda semakin membaik dilihat dari jumlah jemaat yang semakin bertambah setelah kejadian kerusuhan di poso dari tahun tahun 2002 sekitar 6 kepala keluarga bertambah setiap periodenya dan tahun 2018 menjadi 223 kepala keluarga. Kata kunci: Sejarah, Gereja, Betesda

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up