JudulMAKNA SIMBOL PADA UPACARA "MEPAANE PETU" OLEH MASYARAKAT TIALO DI DESA AMBESIA KECAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: MAWARDI H. LIMONU |
Tahun: 2019 |
Abstrak Mawardi, 2019. Makna Simbol pada upacara “Mepaane Petu” oleh masyarakat Tialo di desa Ambesia Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Skripsi, Program studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Juraid Pembimbing (2) Syakir Mahid. Masalah dalam penelitian ini adalah makna simbolik yang tersirat dari bahan-bahan ritual pengobatan Mepaane Petu oleh masyarakat Tialo di Desa Ambesia Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk makna simbolik Mepaane Petu oleh Suku Tialo. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dan etnografi. Sumber data diambil dari narasumber atau informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak libat cakap atau wawancara dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Upacara adat Mepaane Petu bertujuan untuk pengobatan, menolak bala dan sebagai rasa syukur atas hasil panen. Syarat-syarat atau simbol-simbol pada upacara adat Mepaane Petu terdiri atas 10 bahan yaitu: (1) pulut kuning, (2) pulut putih, (3) pulut merah, (4) pulut hitam, (5) beras putih, (6) pisang, (7) perahu, (8) ubi kayu, (9) ubi jalar, (10) Salasae. Pantangan-pantangan yang harus diketahui masyarakat suku Tialo selama proses pembuatan upacara adat Mepaane Petu adalah, ketika proses pembuatan adat Mepaane Petu dilarang melakukan aktifitas kerja selama 3 (tiga) hari terhitung sejak hari pertama proses dilakasankannya adat tersebut, tidak boleh memancing ikan, tidak dibolehkan menggali tanah, dan tidak diizikan memotong tumbuh-tumbuhan. Kata Kunci : Makna Simbolik, Mepaane Petu. |