JudulGERAKAN BURUH KOTA PALU DI ERA REFORMASI |
Nama: I KADEK ANDIKA |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK I Kadek Andika, 2018. Gerakan Buruh Kota Palu di Era Reformasi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan PIPS FKIP Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Nuraedah, Pembimbing (II) Junarti. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana sejarah terbentuknya gerakan buruh Kota Palu di era reformasi (1998-2016)? ; 2) Bagaimana perkembangan gerakan buruh di Kota Palu (1998-2016)? ; 3) Siapa tokoh yang terlibat gerakan buruh di Kota Palu?. Penulis menggunkana pendekatan deskripsif kualitatif untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini, serta menggunakan pendekatan ilmu sejarah. Lokasi penelitian ini di Kota Palu, sebagai geo-politik atau pusat ibu Kota Sulawesi Tengah. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Penulis mengumpulkan sumber-sumber di beberapa lokasi, mulai dari perpustakaan Universitas Tadulako, Kantor Harian Mercusuar, serikat buruh, Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tengah hingga Kapolresta Kota Palu. Selain data penelitian berupa dokumen, juga dilengkapi dengan data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan buruh Kota Palu di era reformasi diawali dengan membentuk serikat, secara struktural berada di tingkat wilayah, seperti KSPSI Sulawesi Tengah, KSBSI Sulawesi Tengah dan FNPBI Sulawesi Tengah. Pada perkembangannya, pergerakan buruh Kota Palu di era reformasi mempunyai pola gerakan seperti aksi massa, dialog, diskusi dan advokasi. Jika dilihat dari segi aksi massa, metode ini berhasil dilakukan oleh FNPBI ketika melakukan pemogokan di PT. Leang yang mempekerjakan 400 karyawan. Dari pemogokan tersebut, akhirnya pengusaha PT. Leang mau memenuhi tuntutan FNPBI. Selain di PT. Leang, FNPBI juga mengorganisasikan pemogokan di pelabuhan Watusampu dengan permasalahan yang hampir sama yaitu menuntut kenaika upah. Setelah mogok dua hari, akhirnya tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak pengusaha. Pada May Day tahun 2015 pemerintah melalui Disnakertrans Sulteng menggelar dialog bersama buruh dan persoalan yang banyak mucul karena beberapa perusahaan yang tidak memenuhi hak buruh. Pemerintah berupaya untuk memprosesnya yang penting ada laporan. Tahun ini mobilisasi buruh menurun dari sebelumnya. Karena kepengurusan serikat lebih mengutamakan dialog dibanding aksi massa. Sebab dialog lebih bermanfaat bagi buruh, dapat meningkatkan pemahaman mengenai perselisihan industrial. Sedangkan tahun 2016 pada peringatan May Day, pemerintah menggelar diskusi yang nantinya diharapkan ada rekomendasi yang dihasilkan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi maupun koreksi bagi pemerintah. Kemudian terdapat tokoh gerakan buruh Kota Palu di era reformasi yang berasal dari KSBSI, yaitu Karlan S. Ladandu dan dari KSPSI yaitu Abdul Muin TP. Tokoh dari FNPBI yaitu , Andrian Badra, Theo Maskur, dan Bahrun Mustafa. Kata Kunci : Buruh, Serikat Buruh dan Aksi Massa. |