JudulPERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP KADAR FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya) |
Nama: WINDI ANGGRIANI |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Windi Anggraini, 2025. “Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi Terhadap Kadar Flavonoid dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya)”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu. Pembimbing Mery Napitupulu. Tanaman pepaya merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Setiap bagian dari tanaman pepaya memiliki manfaat tersendiri, mulai dari buah, batang, akar, bunga dan daun. Livestock Medicine menegaskan bahwa setidaknya ditemukan 22 jenis senyawa bioaktif. Tanaman pepaya mengandung senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan salah satunya adalah flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar flavonoid dari ekstrak daun pepaya (Carica papaya) yang diukur secara spektrofotometer UV-Vis. Metode pemisahan kadar flavonoid yang digunakan adalah maserasi dan sokletasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh pada metode maserasi dilakukan dua perlakuan, perlakuan pertama dengan pelarut etanol 70%, yaitu 36,6 mg/100g atau 3,66%, untuk pelarut etanol 96% yaitu 77,6 mg/100g atau 7,76%. Pada metode sokletasi juga dilakukan dua perlakuan, perlakuan pertama dengan pelarut etanol 70% yaitu 33,6 mg/100g atau 3,36?n pelarut etanol 96% yaitu 92,6 mg/100g atau 9,26%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa metode yang paling optimal digunakan dalam menghasilkan kadar flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya adalah sokletasi dikarenakan lebih tinggi kadar yang diperoleh daripada pada metode maserasi. Kata Kunci : Daun Pepaya, flavonoid, ekstraksi, maserasi, sokletasi, Spektrofotometer Uv-Vis. |