JudulKemampuan Memecahkan Masalah Fisika Dengan Menggunakan Representasi Yang Berbeda Pada Kelas XI SMA Negeri 1 Sarudu. |
Nama: ZULKIFLI SYAM |
Tahun: 2022 |
Abstrak Abstrak Zulkifli Syam. 2021 kemampuan memecahkan masalah Fisika dengan Menggunakan Representasi yang berbeda Pada kelas XI SMA Negeri 1 Sarudu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Pembimbing Drs. H. Kamaluddin, M.Si. Kata Kunci : Kemampuan memecahkan masalah, Representasi berbeda, Menganalisis, Mengevaluasi, Menciptakan. Pemecahan masalah dalam fisika tidak lepas dari peran berbagai macam bentuk representasi yang ikut membantu dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah fisika dengan menggunakan representasi berbeda. Masalah fisika yang dimaksud disini adalah masalah fisika yang berkaitan dengan materi hukum newton. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 22 siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Sarudu. Terdapat 2 instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes seleksi responden yang terdiri atas 3 nomor soal esai tentang hukum newton dan tahap penyelesaiannya menggunakan representasi berbeda didalamnya mengandung 4 bentuk representasi dan harus diselesaikan dengan menggunakan tahapan Polya, dan yang terakhir adalah pedoman wawancara. Responden dalam penelitian ini berjumlah 6 siswa yang terpilih berdasarkan nilai standar deviasi dan nilai rata-rata yang diperoleh pada saat melakukan tes seleksi responden. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah fisika tentang hukum newton dengan menggunakan representasi berbeda berada pada kategori cukup dengan persentase rata-rata yang diperoleh sebesar 48,84 %. Selain itu, kemampuan representasi berbeda tertinggi diperoleh pada representasi matematis sebesar 75%. Penelitian menemukan bahwa responden kategori tinggi yang memperoleh nilai tertinggi diantara responden lainnya dalam tes seleksi responden ternyata memperoleh nilai tertinggi pula dalam tes pemecahan masalah dengan menggunakan representasi berbeda. |