JudulKEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL KONSEP HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PALU |
Nama: SILVERA |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Silvera. 2019. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Konsep Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Dr. Supriyatman, M.Pd. Pembimbing (II) Syamsuriwal, S.Pd., M.Pd Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Konsep Hukum Newton Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal konsep Hukum Newton pada siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 5 tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk uraian yang terdiri dari lima soal meliputi soal nomor satu, dua dan lima merupakan soal tingkatan menganalisis dan soal nomor tiga dan empat merupakan soal tingkatan mengevaluasi, kemudian wawancara 6 responden yang terpilih berdasarkan kategori tinggi yaitu responden S-29 dan S-28, kategori sedang yaitu responden S-27 dan S-31 dan kategori rendah yaitu S-18 dan S-19 untuk memperoleh data tambahan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal konsep Hukum Newton pada siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu tergolong cukup. Hal tersebut diakibatkan oleh kecenderungan responden yang mampu menjawab soal namun tidak mampu memaparkan dengan jelas dan tepat. Sebagian besar siswa hanya mampu mencapai pada tingkatan menganalisis. Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara terhadap keenam responden yang lebih didominasi oleh rendahnya pemahaman materi (konsep) Hukum Newton. Kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan proses berpikir mereka. Proses berpikir siswa dalam memecahkan suatu permasalahan ditandai dengan aktivitas berpikir yang dilakukan. Aktifitas berpikir yang dilakukan siswa ketika menyelesaikan suatu permasalahan tercermin pada hasil pekerjaan yang dilakukan, langkah-langkah kerja yang dituliskan dalam menyelesaikan masalah, keruntutan jawaban yang diberikan, maupun ungkapan verbal yang dikemukakan terkait langkah-langkah kerja yang dituliskan. |