JudulPROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA IT QURROTA A’YUN SIGI DITINJAU DARI SPRITUAL QUOTIENT |
Nama: MURNIATI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Murniati, A23220002. Profil pemecahan masalah matematika siswa SMA IT qurrota a’yun sigi ditinjau dari spritual quotient. Komisi pembimbing (I) Mustamin Idris (II) Sukayasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah matematika siswa SMA IT Qurrota A’yun Sigi ditinjau dari kecerdasan spiritual sesuai dengan tahapan pemecahan masalah menurut Polya. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan spiritual yang terdiri atas tiga kategori yaitu kategori tinggi inisial SSQT, kategori sedang inisial SSQS, kategori rendah SSQR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah matematika siswa (1) SSQT : a) memahami masalah : dapat memahami dan memaknai masalah dengan tenang dan sangat berkonsentrasi serta selalu yakin dengan jawabannya. b) Menyusun rencana : SSQT mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki, dapat menjelaskan dengan baik rencana pemecahan masalah c) Melaksanakan rencana : SSQT konsisten melaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari sebelumnya serta lancar dalam mengerjakan rumus suku ke n barisan dan deret aritmatika d) memeriksa Kembali : SSQT meyakini jawaban yang diperoleh benar dan bersungguh-sungguh untuk mencari tahu kebenaran jawaban yang diperoleh dengan cara menguji Kembali jawabannya. (2) SSQS : a) Memahami masalah :SSQS ragu-ragu dalam menyelesaikan masalah serta kurang memaknai masalah sehingga tidak yakin dengan jawabannya. b) menyusun rencana : SSQS dapat menerapkan pengetahuan sebelumnya mengenai barisan dan deret aritmatika, dapat menjelaskan rencana pemecahan masalah, mampu merencanakan pemecahan masalah namun masih ragu dengan rencana yang telah dibuat. c) melaksanakan rencana : SSQS konsisten melaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, tetapi masih ragu dalam melaksanakan rencana, mampu menyelesaikan menggunakan rumus dan kurang paham menyelesaikan menggunakan cara lainnya. d) memeriksa kembali : SSQS ragu dalam menyelesaikan suatu permasalahan tetapi mampu memeriksa kembali jawabannya. (3) SSQR : a) Memahami masalah : SSQR dapat mengidentifikasi informasi dari masalah, namun tidak dapat memaknai masalah yang diberikan oleh peneliti b) menyusun rencana : SSQR tidak dapat mengaplikasikan pengetahuan sebelumnya sehingga kesulitan dalam menentukan langkah pemecahan masalah c) melaksanakan rencana : SSQR tidak dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki, tidak dapat mengaplikasikan konsep penyelesaian masalah, dan saat menyelesaikan masalah, SSQR tidak menggunakan rumus, tetapi selalu mengerjakan dengan caranya sendiri namun hasil yang didapatkan belum tepat, d) memeriksa kembali : SSQR tidak dapat mengaplikasikan pengalaman belajar yang dimiliki Sehingga tidak dapat memeriksa Kembali jawabannya dengan alasan tidak tau lagi dalam mengerjakan dan kemampuannya hanya sampai disitu. Profil Pemecahan masalah, Spritual Quotient |