JudulPROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN DUA VARIABEL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF |
Nama: HIJRAWATI HAJARUDIN |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK Hijrawati Hajarudin. 2021. Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Kognitif. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Sutji Rochaminah, Pembimbing (II) Nurhayadi. Tujuan Penelitian ini untuk memperoleh deskripsi tentang profil berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu dalam memecahkan masalah sistem persamaan dua variabel ditinjau dari gaya kognitif. Subjek penelitian ini terdiri dari 1 siswa bergaya kognitif field independent dan 1 siswa bergaya kognitif field dependent. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didasarkan pada kategori dan indikator berpikir kritis menurut Jacob & Sam (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil berpikir kritis pada kategori klarifikasi Subjek gaya kognitif field independent menganalisis ruang lingkup permasalahan dengan membaca soal terlebih dahulu kemudian merumuskan permasalahan secara lisan dengan kalimatnya sendiri, menuliskan dan menyebutkan semua informasi yang diketahui dengan tepat dan jelas, mendefenisikan istilah-istilah relevan. Kategori asesmen, subjek field independent mengidentifikasi informasi-informasi yang saling berhubungan, memberikan alasan terkait informasi-informasi yang saling berhubungan. Kategori inferensi, subjek field independent menyelesaikan permasalahan menggunakan informasi-informasi yang telah dikumpulkan, menuliskan jawaban dengan lengkap dan tepat, memberikan alasan pada beberapa bagian penting dalam langkah-langkah penyelesian, tidak membuat kesimpulan sesuai dari hasil penyelesaiannya. Kategori strategi, subjek field independent mengevaluasi langkah penyelesaian yang telah dilakukan dengan memeriksa kembali langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah tetapi tidak mengusulkan penyelesaian lain. Sedangkan subjek field dependent pada kategori klarifikasi membaca soal terlebih dahulu kemudian menyebutkan masalah dalam soal, menuliskan dan menyebutkan mengenai apa yang diketahui dalam soal namun kurang tepat, mendefinisikan istilah-istilah relevan namun kurang tepat. Kategori asesmen, subjek field dependent mengidentifikasi informasi-informasi yang saling berhubungan dengan menyebutkan dan menuliskan hubungan umur ayah dengan umur Rudi tetapi masih kurang tepat, menjelaskan alasan-alasan menggunakan informasi diketahui disoal dengan jelas namun kurang tepat penggunaan apa yang diketahui dalam memecahkan masalah. Kategori inferensi, subjek field dependent menyusun hubungan antara bagian berbeda dari permasalahan dengan menyelesaikan permasalahan menggunakan informasi-informasi yang telah dikumpulkan, menuliskan jawaban kurang tepat, memberikan alasan pada beberapa bagian penting dalam langkah-langkah penyelesaian namun kurang tepat, tidak membuat kesimpulan sesuai dari hasil penyelesaiannya. Kategori strategi, subjek field dependent tidak melakukan evaluasi terhadap pemecahan yang telah dilakukan dan tidak mempunyai cara lain dalam menyelesaikan masalah. |