JudulPROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SD INTEGRAL HIDAYATULLAH PADA SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN SPIRITUAL |
Nama: NOVAYANTI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Novayanti. 2022. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SD Integral Hidayatullah pada Soal Cerita Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ditinjau dari Kecerdasan Spiritual. Tesis. Program Studi Magister Matematika. Program Pascasarjana . Universitas Tadulako. Pembimbing: (I) Dr. H. Sudarman Bennu, M.Pd (II) Dr. H. Nurhayadi, M.Si . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan ditinjau dari kecerdasan spiritual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 2 orang siswa kelas 4 SD Integral Hidayatullah Palu, dengan rincian satu siswa dengan kecerdasan spiritual yang berasal dari TK yang berbasis islam dan satu siswa lainnya yang memiliki kecerdasan spiritual yang berasal dari TK umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SQ1 atau siswa yang berasal dari TK yang berbasis Islam memiliki kriteria SQ dan kemampuan pemecahan masalah yang baik, yaitu (1) tahap memahami masalah, SQ1 baik dalam berkonsentrasi terhadap masalah yang diberikan. (2) tahap merencanakan pemecahan masalah, SQ1 juga dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat menjelaskan rencana pemecahan masalah dengan baik. (3) Tahap melaksanakan pemecahan masalah, SQ1 konsisten melaksanakan penyelesaian masalah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. (4) Tahap memeriksa kembali, SQ1 menyebutkan langkah-langkah dalam memeriksa kembali penyelesaian masalah dan meyakini bahwa jawaban yang diperoleh benar. SQ2 atau siswa yang berasal dari TK umum memiliki kriteria SQ yang cukup baik dan kemampuan pemecahan masalah yang cukup baik yaitu (1) tahap memahami masalah, SQ2 masih ragu-ragu menyelesaikan masalah sehingga terbata-bata menjawab pertanyaan yang diberikan dan kurang memaknai masalah sehingga tidak yakin dengan jawabannya tetapi SQ2 dapat mengidentifikasi informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah. (2) tahap rencana pemecahan masalah, SQ2 dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat menjelaskan rencana pemecahan masalah dengan cukup baik, namun masih ragu dengan rencana yang dibuat. (3) tahap melaksanakan pemecahan masalah, SQ2 konsisten melaksanakan penyelesaian sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya tetapi masih ragu dengan hasil yang diperoleh. (4) tahap memeriksa kembali pemecahan masalah, SQ2 masih ragu-ragu pada saat menyelesaikan masalah karena tidak yakin dengan jawaban yang diperoleh. SQ2 juga memeriksa kembali jawaban dari masalah yang diberikan oleh peneliti. Kata Kunci :Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Matematika, Kecerdasan Spiritual. |