Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKETERAMPILAN METAKOGNISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 12 PALU DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT
Nama: PUPUT NOVELA WATI
Tahun: 2025
Abstrak
Puput Novela Wati, 2025. “Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas IX SMP Negeri 12 Palu dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Statistika Ditinjau dari Adversity Quotient”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si. Keterlibatan keterampilan metakognisi dalam pemecahan masalah cerita sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognisi siswa kelas IX SMP Negeri 12 Palu dalam memecahkan masalah cerita pada pokok bahasan statistika ditinjau dari adversity quotient. Keterampilan metakognisi dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu strategi, proses, evaluasi, dan pencapaian/ tujuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah tiga siswa kelas IX SMP Negeri 12 Palu. Ketiga siswa tersebut diteliti berdasarkan tingkat kemampuan atau adversity quotient, yaitu: quitter, camper, dan climber. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei angket, tes tertulis, dan wawancara. Pengujian kredibilitas data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validasi partisipan (member check) dan dependabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan kemampuan quitter mampu memenuhi dua dari empat indikator keterampilan metakognisi yaitu strategi dan proses. Subjek dengan kemampuan camper mampu memenuhi tiga dari empat indikator keterampilan metakognisi yaitu strategi, proses dan evaluasi. Subjek dengan kemampuan climber mampu memenuhi empat indikator keterampilan metakognisi yaitu strategi, proses, evaluasi dan pencapaian/tujuan. Pada indikator menentukan rumus dan strategi penyelesaian, siswa quitter hanya mampu menentukan rumus untuk mencari mean tetapi kesulitan menentukan strategi untuk median dan modus, sedangkan siswa camper dapat menentukan rumus yang tepat untuk semua konsep tersebut dan mengikuti strategi yang dipilih, sementara siswa climber dapat menyesuaikan rumus dan strategi dengan kebutuhan soal. Pada indikator melaksanakan penyelesaian dengan benar, siswa quitter sering melakukan kesalahan dalam langkah-langkah perhitungan, siswa camper menyelesaikan perhitungan dengan benar tetapi kurang memperhatikan hubungan antar konsep, dan siswa climber mampu menyelesaikan perhitungan secara logis serta memeriksa kembali hasilnya. Pada indikator menarik kesimpulan yang relevan, siswa quitter tidak mampu mencapai kesimpulan sesuai tujuan soal, siswa camper menyelesaikan perhitungan tetapi kesulitan menarik kesimpulan yang sesuai dengan konteks, sedangkan siswa climber mampu menarik kesimpulan logis yang sesuai dengan permasalahan dan mencapai tujuan akhir. Pada Indikator menyelesailkan soal cerita sesuai dengan capaian/sasaran, siswa quitter dan camper tidak mampu mecapai tujuan akhir soal, sedangkan siswa climber berhasil mencapai tujuan akhir soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa quitter cenderung menyerah ketika menghadapi kesulitan, siswa camper puas dengan pencapaian awal tanpa mengeksplorasi lebih jauh, sedangkan siswa climber menunjukkan kemampuan pemecahan masalah yang unggul dan tidak mudah menyerah. Kata Kunci: Adversity Quotient, Keterampilan Metakognisi, Soal Cerita, Statistika

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up