JudulPROFIL PEMECAHAN MASALAH BENTUK CERITA PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU |
Nama: NURMAYA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Nurmaya, 2022. Profil Pemecahan Masalah Bentuk Cerita pada Materi Pecahan Siswa Kelas VII SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu. Skripsi. Program Studi Pendidikan Metamatika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. Pembimbing Bakri M, S.Pd., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah materi pecahan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu yang terdiri dari 3 siswa yang terbagi menjadi 1 siswa berkemampuan matematika tinggi, 1 siswa berkemampuan matematika sedang dan 1 siswa berkemampuan matematika rendah yang dipilih berdasarkan pengolahan nilai ujian akhir semester matematika pada semester ganjil tahun 2021/2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang berkemampuan matematika tinggi dapat melakukan pemecahan masalah dengan baik berdasarkan langkah pemecahan masalah Polya mulai dari tahap memahami masalah, sampai tahap memeriksa kembali jawaban. Siswa yang berkemampuan matematika sedang melakukan pemecahan masalah matematika dengan baik pada tahap memahami masalah, tahap menyusun rencana, tetapi pada tahap melaksanakan rencana siswa keliru dalam mengubah operasi pembagian pecahan kedalam bentuk operasi perkalian pecahan, subjek berkempuan sedang tidak mengubah posisi pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang yang menjadi daerah penyelesaiannya, tahap memeriksa kembali jawaban siswa hanya melakukan pengecekan kembali dengan melihat hasil jawaban. Siswa yang berkemampuan matematika rendah belum melakukan pemecahan masalah dengan baik yaitu hanya dapat menuliskan kembali informasi-informasi yang ada tanpa memahami informasi yang ada, tidak mampu menyusun rencana karena merasa kebingungan dalam memikirkan rencana yang harus digunakan untuk menyelesaikan masalah, tidak dapat melaksanakan rencana pemecahan masalah dan tidak dapat memeriksa kembali jawaban. Hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan. |