JudulPROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA SOAL CERITA PECAHAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI |
Nama: WAYAN SULIANI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah siswa kelas VII di SMP Negeri Model Terpadu Madani pada soal cerita pecahan ditinjau dari kemampuan matematika. Subjek pada penelitian ini terdiri dari 3 siswa yaitu, siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang didasarkan pada langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah memiliki profil pemecahan masalah pada materi pecahan sebagai berikut: (1) Tahap memahami masalah, siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah menentukan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan, siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan sedang dapat menentukannya dengan tepat, namun siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat menentukan informasi yang diketahui secara lengkap. (2) Tahap merencanakan pemecahan masalah, siswa berkemampuan matematika tinggi dapat membuat rencana pemecahan masalah secara tepat, siswa berkemampuan matematika sedang dan rendah tidak dapat membuat rencana pemecahan masalah yang tepat. (3) Tahap melaksanakan pemacahan masalah, siswa berkemampuan matematika tinggi memperoleh hasil pemecahan masalah yang tepat, siswa berkemampuan matematika sedang tidak memperoleh hasil pemecahan masalah yang tepat karena langkah pemecahan masalah yang dilakukan tidak tepat, dan siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak memperoleh hasil pemecahan masalah yang tepat karena operasi pecahan yang dilakukannya serta langkah pemecahan masalah yang dilakukannya tidak tepat. (4) Tahap memeriksa hasil pemecahan masalah, siswa berkemampuan matematika tinggi mengulangi langkah pemecahan masalah yang telah dilakukan hingga yakin jawabannya telah tepat, siswa berkemampuan matematika sedang tidak memeriksa kembali hasil pemecahan masalahnya, dan siswa berkemampuan matematika rendah dengan membaca berulang langkah pemecahan yang dibuatnya namun tidak menyadari pemecahan masalah yang dilakukannya tidak tepat. Kata Kunci : Pemecahan Masalah Polya, Pecahan, Kemampuan Matematika. |