JudulKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP SAAT MENYAKSIKAN VIDEO ANIMASI BERDASARKAN GENDER |
Nama: NI LUH SAREN DARTIASIH |
Tahun: 2022 |
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa perempuan dan siswa laki-laki saat menyaksikan video animasi balok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Palu pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Dua orang siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian terdiri dari seorang siswa laki-laki dan seorang siswa perempuan di kelas VIII Akasia SMP Negeri 14 Palu, subjek dipilih dengan memperhatikan aspek gender dan kesetaraan kemampuan matematika. Pengumpulan data dilakukan dengan metode think aloud dan wawancara. Analisis keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mengacu pada 4 indikator yang diadaptasi dari Angelo yaitu keterampilan menganalisis, keterampilan mensintesis, keterampilan mengevaluasi, dan keterampilan menyimpulkan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara keterampilan berpikir kritis siswa perempuan dan siswa laki-laki. Secara umum siswa perempuan memiliki keterampilan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki. Ditinjau dari keempat indikator, pada keterampilan menganalisis siswa perempuan dapat mengidentifikasi keenam unsur balok dengan tepat sedangkan siswa laki-laki tidak dapat menyebutkannya secara lengkap. Pada keterampilan mensintesis kedua subjek dapat memberikan contoh balok dalam kehidupan sehari hari, akan tetapi siswa laki-laki memerlukan waktu yang relative lebih lama dibanding perempuan. Pada keterampilan menyimpulkan, siswa laki-laki kesulitan membangun pemahamannya sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesimpulan daripada perempuan. Pada keterampilan mengevaluasi, kedua subjek mampu menilai kebenaran pernyataan terkait balok beserta dengan alasannya, namun siswa laki-laki menyampaikan argumennya dengan bahasa yang sulit dipahami dan cenderung singkat. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi berupa pengetahuan mengenai keterampilan berpikir kritis siswa laki-laki dan perempuan, sehingga berguna bagi para tenaga kependidikan dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. |