JudulPROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII A DI SMP NEGERI 15 PALU |
Nama: NUR FADJIRIAH HURAERAH |
Tahun: 2022 |
Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa Kelas VIII A SMP Negeri 15 Palu berdasarkan kemampuan matematika dalam mengomunikasikan materi SPLDV secara lisan maupun tulisan. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang siswa, dengan 3 siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah bertindak sebagai pemateri serta 3 siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah bertindak sebagai responden. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kemampuan komunikasi matematis siswa: (1) pada indikator memahami gagasan matematis yang disajikan dalam tulisan atau lisan, PKT memaparkan bahwa dikatakan membentuk SPLDV karena kumpulan beberapa persamaan linear dua variabel yang saling terkait. Pemateri berkemampuan sedang memaparkan SPLDV terdiri dari 2 persamaan dan 2 variabel. Pemateri kemampuan rendah memaparkan definisi SPLDV. (2) pada indikator mengungkapkan gagasan secara tulisan atau lisan, PKT memaparkan pengertian SPLDV, bentuk umum dan hal-hal yang berkaitan serta menuliskan bentuk umum. Pemateri Kemampuan Sedang memaparkan SPLDV terdiri dari 2 persamaan dan 2 variabel, hal-hal yang berhubungan dengan bentuk umum serta menuliskan bentuk umum. Pemateri Kemampuan Rendah memaparkan definisi SPLDV dan menuliskan bentuk umum. (3) pada indikator menggunakan pendekatan bahasa matematika (notasi, istilah dan lambang) untuk menyatakan informasi matematis, Pemateri Kemampuan Tinggi, Sedang dan Rendah menggunakan istilah persamaan linear, koefisien, variabel dan konstanta serta menggunakan notasi dalam bentuk persamaan yang di dalamnya memuat lambang matematika. (4) pada indikator menggunakan representasi matematika (rumus, diagram, tabel, grafik, model) untuk menyatakan informasi matematis, Pemateri kemampuan tinggi menggunakan 3 model yang memuat metode dan penyelesaian yaitu eliminasi, substitusi dan campuran. Pemateri kemampuan sedang menggunakan 2 model yang memuat metode dan penyelesaian yaitu substitusi dan eliminasi. Pemateri kemampuan rendah menggunakan 1 model yang memuat metode dan penyelesaian yaitu eliminasi, namun tidak mendapatkan nilai dari salah satu variabelnya. |