ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPenerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas X Teknik Geomatika SMKN 3 Palu Dalam Memecahkan Masalah Barisan Dan Deret Aritmatika |
| Nama: I WAYAN BAYU RASDANA |
| Tahun: 2020 |
| Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas X Teknik Geomatika SMKN 3 Palu dalam memecahkan masalah barisan dan deret aritmatika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian Arikunto yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X Geomatika SMKN 3 Palu dalam memecahkan barisan dan deret aritmatika melalui langkah- langkah: (1) Menunjukan masalah melalui sebuah cerita, memotivasi serta menjelaskan logistik yang diperlukan. (2) Mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah melalui diskusi kelompok. (3) Membimbing kelompok dalam memecahkan masalah dengan tahap-tahap: memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. (4) Meminta siswa menyajikan hasil memecahkan masalah. (5) meminta siswa menanggapi untuk mengevaluasi proses memecahkan masalah yang dilakukan. Hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari kategori baik ke sangat baik dan telah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan. Meningkatnya kemampuan memecahkan masalah siswa tergambar dari Ketuntasan klasikal hasil tes akhir tindakan yang menunjukan peningkatan dari sebesar 40,63% pada siklus I menjadi sebesar 62,5% pada siklus II. |