JudulPROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 PALU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TRIGONOMETRI POKOK BAHASAN ATURAN SINUS DAN COSINUS |
Nama: ZULKIFLI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Zulkifli. 2020. Profil Berpikir Kritis Siswa SMK Negeri 5 Palu dalam Menyelesaikan Masalah Trigonometri Pokok Bahasan Aturan Sinus dan Cosinus. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Sukayasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri pokok bahasan aturan sinus dan Cosinus berdasarkan langkah pemecahan masalah Polya yang terdapat kriteria berpikir kritis Ennis disetiap langkah pemecahan masalah Polya, ditinjau dari tingkat kemampuan matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan hasil ulangan harian matematika semester ganjil. Subjek penelitian ini sebanyak tiga siswa dari 22 siswa yaitu satu siswa berkemampuan matematika tinggi, satu siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan rendah. Hasil penelitian ini adalah (1) Subjek berkemampuan matematika tinggi (ST) tahap memahami masalah menjawab semua kriteria berpikir kritis Ennis, kemudian membuat rencana pemecahan ST tidak menjawab dua kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation dan inference. Selanjutnya melaksanakan rencana pemecahan ST menjawab semua kriteria berpikir kritis Ennis, serta ST tahap memeriksa kembali tidak menjawab dua kriteria berpikir kritis Ennis yaitu inference dan situation. (2) Subjek berkemampuan sedang (SS) tahap memahami masalah tidak menjawab satu kriteria berpikir kritis Ennis yaitu reason, kemudian membuat rencana pemecahan SS tidak menjawab satu kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation. Selanjutnya melaksanakan rencana pemecahan SS tidak menjawab satu kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation, serta SS tahap memeriksa kembali tidak menjawab dua kriteria berpikir kritis Ennis yaitu inference dan situation. (3) Subjek berkemampuan rendah (SR) tahap memahami masalah tidak menjawab satu kriteria berpikir kritis Ennis yaitu inference, kemudian membuat rencana pemecahan SR tidak menjawab dua kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation dan inference. Selanjutnya melaksanakan rencana pemecahan SR tidak menjawab satu kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation, serta SR tahap memeriksa kembali tidak menjawab dua kriteria berpikir kritis Ennis yaitu situation dan inference. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Penyelesaian Masalah, Kriteria Berpikir Kritis, Kemampuan Matematika. |