JudulPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 21 SIGI |
Nama: WAWAN SETIAWAN |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Wawan Setiawan (2019). Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Negeri 21 Sigi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Abd. Hamid, Pembimbing (2) Evie Awuy. Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 21 Sigi. Hal ini terlihat dari hasil analisis tes awal pada materi prasyarat dimana siswa masih banyak melakukan kesalahan operasi hitung, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, baik bertanya kepada guru atau menjawab pertanyaan dari guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Negeri 21 Sigi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dengan data hasil wawancara, data observasi, data catatan lapangan, serta data hasil belajar. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Negeri 21 Sigi melalui tahap tahap sebagai berikut: (1) perumusan masalah yaitu guru memberikan informasi pokok-pokok materi dan memberikan LKS kepada siswa; (2) pemrosesan data dan penyusunan konjektur yaitu siswa mengamati, menalar dan mencoba mengerjakan LKS secara berkelompok serta menyusun konjektur dari LKS yang dikerjakan; (3) pemeriksaan konjektur yaitu guru memeriksa hasil konjektur siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang melakukan kesalahan; (4) verbalisasi konjektur yaitu siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas; (5) umpan balik yaitu guru memberikan soal latihan kepada siswa. Adapun hasil penilaian observasi aktifitas guru di kelas pada siklus I adalah 78,75% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 87,5%. Untuk penilaian observasi aktifitas siswa di kelas pada siklus I adalah 70% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 83,75%. Adapun analisis hasil dari persentase ketuntasan belajar klasikal pada tes akhir tindakan siklus I adalah 60% sedangkan pada siklus II analisis hasil tes akhir tindakan siswa meningkat menjadi 83,33%. Kata Kunci: Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing; Hasil Belajar; Teorema Pythagoras. |