JudulKeanekaragaman Jenis Kelelawar Pemakan Serangga (Microchiroptera) Di Kecamatan Bualemo Dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran |
Nama: UMMU MUTHI'AH RAMADHANA |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Ummu Muthi’ah Ramadhana. 2025. “Keanekaragaman Jenis Kelelawar Pemakan Serangga (Microchiroptera) di Kecamatan Bualemo dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu. Pembimbing (I) Dr. Hj. Masrianih, M.P, (II) Yulia Windarsih, S.Pd., M.Pd. Sulawesi dikenal sebagai pusat endemisitas kelelawar dunia, namun data ilmiah tentang keanekaragaman kelelawar pemakan serangga dan preferensi habitatnya masih terbatas. Keterbatasan dana penelitian dan kompleksitas identifikasi spesies menjadikan kelompok ini salah satu yang paling jarang dipelajari. Kelelawar pemakan serangga memiliki peran penting sebagai pengendali hama alami, tetapi populasinya menghadapi ancaman signifikan akibat degradasi habitat, sehingga penelitian di Sulawesi Tengah menjadi sangat mendesak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan mengkaji keanekaragaman kelelawar pemakan serangga di Kecamatan Bualemo serta pemanfaatannya sebagai media pembelajaran berupa poster. Pengumpulan data dilakukan menggunakan mist net dan harp trap selama 31 hari sampling pada Juni hingga Juli 2024, dengan tiga hari untuk setiap lokasi dan satu kali pengulangan di lima lokasi penelitian, yaitu habitat gua, perkebunan, sungai, dan hutan sekunder. Sebanyak 113 individu dalam 4 famili dan 13 spesies berhasil diidentifikasi yaitu Rhinolophus sp., Rhinolophus celebensis, Rhinolophus acuminatus, Rhinolophus euryotis, Miniopterus sp., Pipistrellus sp. (a), Pipistrellus sp. (b), Kerivoula papillosa, Kerivoula hardwickii, Myotis sp., Megaderma spasma, Hipposideros galeritus dan Hipposideros diadema. Keanekaragaman jenis dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi, curah hujan dan fase bulan. Spesies tertentu menunjukkan preferensi habitat spesifik, misalnya Rhinolophus sp. dominan di gua, sedangkan Rhinolophus acuminatus hanya ditemukan di hutan sekunder. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener yang dihitung sebesar 1,6 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang, sementara nilai kemerataan sebesar 0,624 mengindikasikan tingkat kemerataan yang tinggi. Hasil penelitian ini divisualisasikan menjadi media pembelajaran berupa poster yang telah divalidasi oleh tim ahli, mahasiswa dan praktisi konservasi, dengan nilai kelayakan sebesar 93,61%, menunjukkan bahwa poster ini sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menekankan pentingnya konservasi habitat untuk mendukung populasi kelelawar sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran ekologisnya. Kata kunci: Kelelawar, Keanekaragaman, Pemakan Serangga, Konservasi, Media Pembelajaran. |