JudulKadar Asam Urat Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Hiperurisemia Setelah Pemberian Kombinasi Ekstrak Daun Sambiloto (Andographis Paniculata) Dan Batang Brotowali (Tinospora Crispa) Serta Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar |
Nama: MASITA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Masita, 2022. “Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Hiperurisemia Setelah Pemberian Kombinasi Ekstrak Daun Sambiloto (Andographis paniculata) Dan Batang Brotowali (Tinospora crispa) Serta Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu Pembimbing I Achmad Ramadhan. Pembimbing II Sutrisnawati. Daun sambiloto (Andrographis paniculata) dan batang brotowali (Tinospora crispa) merupakan jenis tumbuhan obat yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai obat menurunkan kadar asam urat atau antihiperurisemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar asam urat pada tikus putih hiperurisemia setelah pemberian kombinasi ekstrak daun sambiloto dan batang brotowali serta pemanfaatannya sebagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksprimental (Eksperimental research) dengan pola rancangan acak lengkap (RAL). Tikus putih yang digunakan sebanyak 28 ekor. Tikus putih dibagi menjadi 7 kelompok. Terdiri dari kelompok kontrol negatif (-) diberi makan, minum dan lemak babi, kelompok kontrol positif (+) diberi makan, minum, lemak babi dan allopurinol, kelompok kontrol normal diberi makan dan minum dan 4 kelompok perlakuan yaitu PI, PII, PIII dan PIV yang diinduksi lemak babi dan diberikan kombinasi ekstrak daun sambiloto dan batang brotowali dengan konsentrasi 25%, 50%, 75?n 100%. Kadar asam urat diukur dengan menggunakan autochek. Data penelitian dianalisa menggunakan analisa varian (ANAVA) dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun sambiloto dan batang brotowali dapat menurunkan kadar asam urat tikus putih hiperurisemia. Konsentrasi yang paling efektif menurunkan kadar asam urat tikus putih adalah konsentrasi 50% (PII). Selanjutnya, hasil penelitian ini diaplikasikan dalam bentuk sumber belajar berupa penuntun praktikum. Berdasarkan hasil uji validasi oleh tim ahli yaitu ahli isi, ahli desain, dan ahli media serta mahasiswa, menunjukkan bahwa penuntun praktikum layak dimanfaatkan sebagai sumber belajar dengan persentase 77,1%. Kata Kunci : Asam Urat, Tikus Putih, Daun Sambiloto, Batang Brotowali, Sumber Belajar. |