JudulANALISIS PEMAHA MAN KONSEP DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI |
Nama: GANDUNG SUGITA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Tujuan penelitian ini memperoleh deskripsi analisis pemahaman konsep dan penalaran matematis mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako pada pemecahan masalah geometri transformasi. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu dua orang mahasiswa semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Data dari hasil pemecahan masalah materi dari Geometri Transformasi dari subjek diuraikan ke dalam tahapan Polya kemudian dideskripsikan berdasarkan pemahaman konsep dan penalaran matematis. Pertama, tahap memahami masalah. SI dan S2 sama-sama pada tahap memahami masalah telah menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan namun ada yang kurang lengkap baik S 1 dan S2 seperti tidak menuliskan perintah soal lainnya tidak menuliskan titik-titik yang diketahui. Kedua, pada tahap membuat rencana. Pada tahap membuat rencana SI dan S2 sama-sama menggunakan penjabaran analitik dan lukisan. Pada penjabaran analitik SI menggunakan konsep invers sedangkan S2 menggunakan konsep dan manipulasi rotasi sebagai perkalian dua pencerminan sesuai di masalah. Pada penjabaran lukisan SI menggunakan aturan melakukan rotasi dua kali pada suatu titik denganjangka dan penggaris dan busur diperoleh titik C dan besar ukuran untuk rotasi baru Sedangkan S2 pada lukisan menggunakan hasil dari penjabaran analitis kemudian membuat lukisan yang sesuai. Ketiga, tahap melaksanakan rencana. SI dan S2 sama telah melaksanakan apa yang direncanakan. S 1 membuat kesimpulan yang salah bahwa T adalah rotasi. S2 mengalami kesulitan dalam menyimpulkan T adalah rotasi, tidak bingung mengenai syarat cukup dan perlu dari rotasi. Penentuan titik C oleh SI diperoleh dari penggunaan busur setelah melakukan rotasi dua kali dari suatu titik. Sedangkan sudutnya diperoleh langsung menjumlahkan sudut-sudut dari rotasi-rotasi yang diketahui. Sedangkan S2 untuk memperoleh titik C menggunakan hubungan dari sumbu-sumbu pencerminan dari masing-masing rotasi yang sesuai menjabarkan perkalian dua rotasi ke dalam masing-masing dalam dua pencerminan. Untuk mencari besar sudut rotasi S2 masih keliru tidak menghubungkan sudut berarah dari sumbu• sumbu pencerminan yang terakhir di penjabaran analitiknya. Keempat, tahap pemeriksaan kembali. SI dan S2 sama telah melakukan pemeriksaan yang telah dikerjakannya, menyakinkan diri bahwa kesimpulan benar bahwa T itu rotasi. Pemeriksaan titik C nya S 1 mencoba dengan membuat perkalian rotasi yang baru dengan yang berbeda, sedangkan S2 memeriksa titik C perpotongan dari sumbu• sumbu pencerminan pada baris terakhir di penjabaran analitiknya. S 1 memeriksa sudut dengan mengukur kembali dengan busur, S2 memeriksa sudut-sudut yang diperoleh dari penjabaran analitik yang merupakan syarat perlu dari suatu rotasi. Kata Kunci: Analisis, Pemahaman Konsep, Penalaran Matematis, Pemecahan Masalah, Geometri Transformasi. |