Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA TERPADU TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Nama: SULVIANA
Tahun: 2025
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA Terpadu yang terintegrasi kearifan lokal sebagai upaya meningkatkan literasi sains dan keterampilan berpikir kritis siswa. Latar belakang penelitian didasari oleh rendahnya literasi sains siswa di Indonesia serta kurangnya pemanfaatan potensi lokal, khususnya situs megalitikum Sulawesi Tengah, dalam pembelajaran IPA. Padahal, integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran dapat meningkatkan relevansi materi, memperkuat karakter, serta menumbuhkan kesadaran budaya dan lingkungan pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian adalah siswa dan guru pada jenjang SMP Al-Khairaat 2 Palu. Instrumen yang digunakan meliputi lembar validasi ahli, angket kepraktisan, dan tes efektivitas untuk mengukur peningkatan literasi sains dan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid oleh para ahli, praktis digunakan oleh guru dan siswa, serta efektif dalam meningkatkan literasi sains dan keterampilan berpikir kritis. Data kepraktisan dari guru dan siswa menunjukkan kategori sangat baik, sedangkan uji efektivitas memperlihatkan adanya peningkatan signifikan pada skor literasi sains dan berpikir kritis setelah penggunaan modul. Integrasi materi IPA dengan kearifan lokal situs megalitikum mampu membuat pembelajaran lebih kontekstual, interaktif, dan bermakna bagi siswa. Pengembangan modul berbasis potensi lokal tidak hanya memperkuat pemahaman konsep ilmiah, tetapi juga membentuk karakter dan kecintaan siswa terhadap budaya serta lingkungan sekitarnya. Kata Kunci : Modul Pembelajaran IPA Terpadu, Kearifan Lokal, Literasi Sains, Keterampilan Berpikir Kritis.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up