JudulAnalisis Kesalahan Inflectional Markings Dalam Tulisan Akademis Mahasiswa Bahasa Inggris Universitas Tadulako |
Nama: ANNISA AINUN MARDHIYAH |
Tahun: 2025 |
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah spesifik dan memberikan wawasan tentang kesulitan mahasiswa dalam mempelajari tanda infleksi dan penulisan akademik. Metode penelitian ini menggunakan Taksonomi Kategori Linguistik Dulay. Hasil klasifikasi dihitung berdasarkan frekuensi setiap kategori kesalahan: tanda jamak 13, kata kerja present untuk subjek ketiga tunggal 11, kata kerja past 3, kata benda (posesif) 2, dan kata kerja past participle 1. Tanda jamak mendominasi kesalahan dalam penggunaan tanda infleksi. Tanda perbandingan seperti comparative dan superlative dan progressive tidak ditemukan kesalahan dalam penulisan akademik mahasiswa EFL. Berdasarkan temuan dan pembahasan, tanda jamak adalah yang paling sering disalahgunakan dalam penulisan akademik mahasiswa EFL. Tanda jamak adalah penambahan imbuhan (sufiks) -s atau -es yang dapat ditambahkan ke kata benda untuk menunjukkan jamak. Bahasa inggris menggunakan tanda jamak spesifik seperti -s atau -es, yang harus ditambahkan ke kata benda untuk menunjukkan jamak, menjadikannya bahasa yang lebih infleksional. Sifat analitis bahasa indonesia berarti urutan kata dan konteks lebih penting daripada perubahan bentuk kata. Faktor budaya juga berperan, karena penggunaan Bahasa Indonesia cenderung memprioritaskan efisiensi dan kejelasan melalui konteks daripada aturan tata bahasa yang ketat. Sebaliknya, Bahasa Inggris menggunakan infleksi untuk memastikan ketepatan dan mencegah ambiguitas. Secara keseluruhan, kedua bahasa mencerminkan pedekatan yang berbeda dalam menyampaikan konsep pluralitas. |