JudulCAMPUR KODE BAHASA KAILI TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA SISWA SD INPRES 3 BIROBULI |
Nama: SUHESTIN MOODUTO |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK Suhestin. 2021. Campur Kode Bahasa Kaili terhadap Bahasa Indonesia pada Siswa SD Inpres 3 Birobuli, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Tadulako. Gusti Ketut Alit Suputra (Pembimbing I) dan Yunidar Nur (Pembimbing II). Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk dan penyebab campur kode bahasa Kaili di SD Inpres 3 Birobuli. Data penelitian ini dianalisis menggunakan penelitian kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara. Hasil penelitian terdiri dari: (1) bentuk campur kode bahasa Kaili di SD Inpres 3 Birobuli terdapat pada: (a) aspek fonologi berkaitan dengan pengaruh bunyi dari bahasa lain atau pelepasan atau penghilangan fonem merupakan akibat pengaruh dari bahasa daerah; (b) aspek morfologi, karena pengaruh proses pembentukan kata dari bahasa lainmisalnya pengaruh morfem ka’ bahasa Kaili sebagai penanda pelaku yang kemudian mempengaruhi dalam morfologi kan; (c) sintaksis terjadi karena pengaruh dari sistem pembentukan kalimat dari bahasa lain, misalnya dalam bahasa daerah konsep kata adalah menerangkan-diterangkan. Secara sintaksis atau pola susunan kata dalam kalimat mengikuti makna yang dipengaruhi oleh dialek bahasa daerah masing-masing sehingga campur kode tidak dapat terhindarkan; dan (d) leksikal terjadi karena pengaruh penggunaan leksikon dari bahasa lainnya, misalnya pengaruh leksikon bahasa daerah yang digunakan pada saat berbahasa Indonesia contohnya leksikon: iye, iyow, mo dan sa (saya) dan (2) penyebab campur kode bahasa Kaili pada peserta didik SD Inpres 3 Birobuli adalah: (a) kesamaan suku dan bahasa antara antara peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan peserta didik lainnya; (b) membina keakraban antara peserta didik dan guru serta masyarakat sekolah umumnya; (c) penyesuaian konteks perubahan topik pembicaraan yang sedang dibicarakan pada saat proses komunikasi berlangsung; (d) sudah saling kenal sebelumnya atau sudah akrab sebelumnya, dan (e) peserta didik berharap ujarannya dapat diterima sebagai bentuk keakraban yang memberikan peluang untuk mendapatkan respon yang baik terhadap ujarannya yang disertai mudahnya melakukan tindakan sesuai tujuan pembicaraan. Kata Kunci: Campur Kode, Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia |