JudulNORA’A KEKE: RITUAL PENGENDALIAN BENCANA SUKU KAILI (KAJIAN HERMENEUTIK) |
Nama: ADE NURUL IZATTI G. YOTOLEMBAH |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Ade Nurul Izatti G. Yotolembah. A 112 18 003. 2020. Nora’a Keke : Ritual Pengendalian Bencana Suku Kaili (Kajian Hermeneutik). Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Tadulako. Pembimbing: (1) Gazali Lembah (2) Ulinsa. Nora’a Keke merupakan ritual tradisi budaya suku Kaili yang dipahami memberikan darah atau memberikan sesajen kepada arwah leluhur agar menurunkan hujan kepada daerah yang dilanda bencana kekeringan akibat kemarau panjang. Permasalahan penelitian ini yaitu dapat mengungkap prosesi pelaksanaan, simbol-simbol, dan nilai-nilai yang terdapat dalam ritual Nora’a Keke. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi pelaksanaan, simbol-simbol, dan nilai-nilai yang terdapat dalam ritual Nora’a Keke. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutik. Sumber data dari penelitian ini yaitu data lisan tuturan ritual Nora’a Keke yang melalui narasumber sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi pengamatan, wawancara, perekaman, dan dokumen. Analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil penelitian pertama mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual Nora’a Keke terdiri tiga prosesi meliputi prosesi awal, prosesi inti, dan prosesi akhir. Prosesi awal meliputi (1) Molibu ‘musyawarah’ dan (2) Kegiatan inti (pengumpulan alat dan bahan). Prosesi kedua yaitu prosesi inti, kegiatan ini adalah setelah semua bahan dan peralatan, para penyelanggara upacara serta peserta upacara telah siap maka dimulailah acara dilakukan oleh orang yang telah ditugaskan (1) metampa asu ‘memotong anjing’, (2) metamba manu ‘memotong ayam’, (3) mopakande ri bantaya ‘dilakukan sebelum melakukan pemotongan hewan di sungai’ (Binangga/Keke) di mana kandea patanganya ‘nasi empat macam’ ni tibo ri tava loka ‘diletakan di daun pisang’, mbinggan sambulu dan motuju dupa ‘membakar dupa’ setelah semua siap maka Bayasa mulai molele ‘memanggil/mengundang anitu (roh leluhur’ untuk bersama-sama menyaksikan proses acara Nora’a Keke. Makanan sesajian di mantrai (Gane) oleh bayasa, (4) Mosabale binata ri binangga/ keke ‘Memotong hewan di hulu sungai’. Sedangkan prosesi akhir meliputi dua kegiatan yaitu (1) Makan adat dan (2) Moraego. Hasil penelitian kedua memngungkapkan Simbol dalam ritual Nora’a Keke meliputi (1) simbol verbal, dan (2) nonverbal. Sedangkan hasil penelitian ketiga yaitu Nilai yang terkandung dalam ritual Nora’a Keke yaitu, nilai religius, nilai filsafat, dan nilai etika. Kata Kunci : Nora’a Keke, pengendalian bencana suku Kaili |