JudulANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL TANPA KATA KARYA ENDRY BOERISWATI: PENDEKATAN KONFLIK KURT LEWIN |
Nama: NURBAYA |
Tahun: 2020 |
Abstrak Nurbaya. A 112 18 001. 2019. Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Novel Tanpa Kata Karya Endry Boeriswati: Pendekatan Konflik Kurt Lewin. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Tadulako. Pembimbing: (1) H. Gazali Lembah (2) Yunidar Nur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama novel Tanpa Kata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk konflik batin tokoh utama pada novel Tanpa Kata? (2) Apakah faktor penyebab terjadinya konflik batin tokoh utama pada novel Tanpa Kata? Data dalam penelitian ini dideskripsikan berdasarkan teori konflik menurut Kurt Lewin berupa 1) konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict); 2) konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict), dan 3) konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict). Faktor penyebab konflik batin dianalisis berdasarkan teori kebutuhan manusia dari Abraham Maslow yakni kebutuhan-kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan perwujudan diri. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan psikologi dan teknik kepustakaan. Hasil penelitian mendeskripsikan bentuk konflik batin tokoh utama, konflik mendekat-mendekat ditandai sikap Sarisha yang gembira dan bahagia atas kedatangan Bayu serta kehadiran Zidhan Pratama di Singapore. Konflik menjauh-menjauh ditandai sikap Sarisha yang mengakui dengan sejujurnya tentang kegelisahannya sebagai perempuan yang sudah matang namun belum menikah. Konflik mendekat-menjauh ditandai pada saat Sarisha diperhadapkan pada dua pilihan yang sangat dilematis yaitu mempertahankan cintanya dengan Bayu atau menjauh dari kehidupan Bayu selamanya. Zidhan Pratama hadir memberikan cinta sejati namun akhirnya kembali menoreh kesedihan. Faktor penyebab konflik adalah kebutuhan fisiologis yang ditandai sikap Sarisha yang sangat mengharapakan Bayu, atau Zidhan dapat menjadi pendamping hidupnya, namun keduanya berkhianat. Kebutuhan keselamatan tergambar pada sikap Sarisha yang diliputi rasa takut dan cemas, bayangan Bayu dan Zidhan menggangu ketenteraman jiwanya. Kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, tergambar pada saat Sarisha mengalami depresi akibat pengkhianatan Zidhan Pratama. Kebutuhan harga diri, hal ini tergambar pada saat Bayu Pratama melamar gadis lain. Kebutuhan perwujudan diri ditandai sikap Sarisha yang sangat bahagia atas lamaran Zidhan Pratama, namun berakhir dengan tragis. Komitmen yang dibangun bersama di atas pondasi kepercayaan, runtuh akibat kebohongan. Kata kunci: Konflik Batin, Novel Tanpa Kata. |