Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS SIMBOL DALAM SANKSI ADAT KAILI
Nama: YUDANA
Tahun: 2025
Abstrak
Yudana (2025), analisis simbol dalam sanksi adat kaili.program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Jurusan bahasa dan seni. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Universitas tadulako palu. Dosen pembimbing: Dr. syamsuddin, M.Hum. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk simbol pada sanksi adat kaili dan mendeskripsikan makna dalam bentuk simbol dalam sanksi adat kaili. Sanksi adat kaili tidak hanya berfungsi sebagai hukuman melainkan sebagai sebuah proses holistik yang bertujuan memulihkan keseimbangan dan harmoni dalam komunitas baik secara sosial maupun spiritual. metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Simbol-simbol seperti kambing dan kerbau mewakili tingkat pengorbanan dan pemurnian yang berbeda, disesuaikan dengan bobot pelanggaran. Kambing untuk pembersihan umum dan ungkapan syukur, sedangkan kerbau untuk pelanggaran serius yang membutuhkan pemurnian total dan pemulihan kehormatan mendalam .Guma (parang) melambangkan ketegasan hukum adat dan kekuatan untuk memutus ikatan negatif yang ditimbulkan oleh pelanggaran. Piring adat, mangkuk keramik putih, dan dulang berfungsi sebagai wadah simbolis yang merepresentasikan kesepakatan, kemurnian niat, dan kebersamaan dalam proses penyelesaian masalah, sekaligus menjadi tempat penyerahan denda atau persembahan. Sementara itu, kain putih menekankan aspek kesucian, perdamaian, dan niat tulus untuk memulai lembaran baru. Terakhir, mahar (denda adat) adalah simbol pertanggungjawaban dan kompensasi, yang menegaskan pengakuan kesalahan dan komitmen untuk mengembalikan martabat atau kerugian yang terjadi. Kata kunci : bentuk dan makna, sanksi adat kaili

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up