JudulMAKNA SIMBOLIS DALAM PROSESI UPACARA ADAT MONUNI DI KABUPATEN BUOL: KAJIAN SEMIOTIK |
Nama: DAYANA HAMZAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak Dayana Hamzah, 2024. “Makna Simbolis dalam Prosesi Upacara Adat Monuni di Kabupaten Buol: Kajian Semiotik”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing. Drs. Pratama Bayu Santosa, M.Si Permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana makna dan fungsi simbol dalam prosesi upacara adat Monuni di Kabupaten Buol. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bagaimana makna dan fungsi simbol dalam prosesi upacara adat Monuni. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif, dan menerapkan pendekatan Semiotika. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jenis data lisan dan data tulisan. Sumber data adalah biang (Dukun Kampung) yang mengetahui dan memahami prosesi dalam upacara adat Monuni yang ada di Kabupaten Buol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan metode cakap. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 tahapan dalam prosesi upacara adat Monuni yang terdiri dari (1) Tahap menyiapkan air mandi bayi, (2) Tahap pembacaan doa pada ayunan, (3) Tahap pembelahan kelapa, (4) Tahap pengetukan kelapa dihadapan bayi, (5) Tahap penempatan lilin dihadapan bayi, (6) Tahap memasukan bayi ke dalam kamar, (7) Tahap memasukan bayi ke dalam ayuan, (8) Tahap pembacaan doa keselamatan dan tolak bala. Makna simbol verbal terdapat pada setiap tahapan yang ada pada prosesi upacara adat Monuni. Sedangkan simbol nonverbal dikategorikan menjadi sepuluh simbol yaitu (1) Buah kelapa, (2) Air, (3) Ayunan, (4) Tempat pembakaran dupa, (5) dupa/kemenyan, (6) Lilin dan gelas, (7) Bedak dan kunyit, (8) Sabut kelapa, (9) Daun Puring, (10) Parang. Setiap simbol nonverbal dalam upacara adat Monuni memiliki makna dan fungsi, yaitu sebagai persembahan kepada para leluhur dengan harapan agar bayi mendapatkan kehidupan yang baik dan dijauhkan dari marabahaya. Kata Kunci: Simbol, Adat Monuni, Semiotik |