JudulMAKNA SIMBOLIS PROSESI POPENE'E DALAM PERNIKAHAN SUKU LAUJE DI DESA LOMBOK, KECAMATAN TINOMBO, KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: HARTINI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Abstrak Hartini, 2024. Makna Simbolis Prosesi Popene’e dalam Pernikahan Suku Di Desa Lombok, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong. Skipsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu. Pembimbing: Syamsuddin. Popene’e adalah kunjungan pertama pengantin perempuan bersama dengan pengantin pria ke rumah mertuanya. Prosesi Popene’e merupakan prosesi terakhir dalam rangkaian upacara norma pernikahan suku Lauje yang dilaksanakan sehari setelah pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna simbol verbal dan non verbal prosesi Popene’e dalam pernikahan suku Lauje di Desa Lombok, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong. Proses penentuan makna simbol verbal dan non verbal menggunakan metode interaktif dengan dua teknik yaitu pengamatan dan wawancara. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, bentuk simbol verbal terdiri atas: (1) mantra yang terdapat dalam tahapan mongumpage dula yang memiliki makna umur panjang. (2) petuah yang terdapat dalam tahapan menggagayo ponyupa’ang yang memiliki makna rejeki, sedangkan bentuk simbol non verbal dalam prosesi Popene’e terdiri tumbuh-tumbahan, bahan makanan dan juga alat-alat yang digunakan saat prosesi berlangsung. Perlengkapan tersebut terdiri dari: (1) kayu, (2) pisang, (3) kelapa, (4) parang, (5) kelapa yang dikupas , (6) kayu yang dipotong, (7) lalamung/subek (8) pisau, (9) daun pisang, (10) sarung, (11) cincin, (12) parang, (13) batu, (14) sinaguli, (15) siranindi, (16) sulampa’an, (17) buah pinang, (18) beras, (19) pisang (20)air (21) susupit, (22) kayu bakar, (23) susulumba, (24) pisang rebus, (25) kelapa parut, (26) sendok, (27) dua gelas air dan (28) air cuci tangan. Makna-makna yang terkandung dalam tahapan prosesi Popene’e adalah (1) kekuatan, (2) keturunan, (3) keteguhan, (4) kewajiban, (5) saling memahami, (7) kesyukuran, (8) ikatan dan kasih sayang, (9) kekokohan, (10) ego, (11) kesejukan, (12) kelimpahan, (13) rezeki, (14) kesiapan, (15) seiya sekata dan saling bertukar pikiran. Kata Kunci : Makna simbolis, prosesi Popene’e, pernikahan suku Lauje |