JudulUngkapan Larangan Dalam Bahasa Napu Pada Masyarakat Napu Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso |
Nama: ALFINALIS MANTENDE |
Tahun: 2023 |
Abstrak Alfinalis Mantende, 2023, “Ungkapan Larangan dalam Bahasa Napu pada Masyarakat Napu Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing Ulinsa. Penelitian ini bertujuan menganalisis jenis, fungsi, dan makna ungkapan larangan dalam bahasa Napu pada masyarakat Napu Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah penduduk asli Napu yang fasih dalam berbahasa Napu dan mengetahui tentang ungkapan larangan yang ada di Napu khususnya di Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, rekam, dan pencatatan data. Berdasarkan hasil temuan dan analisis data, diperoleh tujuh belas ungkapan larangan pada masyarakat Napu Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai jenis, fungsi, dan makna yang terdapat dalam ungkapan larangan. Jenisnya terdiri atas: (1) tiga ungkapan larangan yang termasuk dalam lahir, masa hamil dan kanak-kanak; (2) tujuh ungkapan larangan yang termasuk dalam rumah dan pekerjaan rumah tangga; (3) empat ungkapan larangan yang termasuk dalam perjalanan dan perhubungan; (4) dua ungkapan larangan yang termasuk dalam pernikahan; (5) satu ungkapan larangan yang termasuk dalam tubuh manusia dan obat-obatan rakyat. Fungsi yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas: (1) sembilan ungkapan larangan yang berfungsi sebagai penjelasan yang dapat diterima oleh akal suatu folklor terhadap gejala alam; (2) tujuh ungkapan larangan yang berfungsi sebagai alat pendidikan anak atau remaja; (3) satu ungkapan larangan yang berfungsi sebagai penebal emosi keagamaan. Makna yang diperoleh dalam penelitian ini adalah makna denotatif atau makna yang sebenarnya. Namun yang dianalisis dalam penelitian ini adalah makna konotatif atau makna yang tersirat dalam ungkapan larangan tersebut. Kata kunci: Ungkapan Larangan, Folklor, Kepercayaan Masyarakat. |