JudulPENGGUNAAN DEIKSIS BAHASA PAMONA DI DESA WAYURA KECAMATAN PAMONA TENGGARA |
Nama: ALMA TOLIBA |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK ALMA TOLIBA. NIM. A11117080. Penggunaan Deiksis Bahasa Pamona di Desa Wayura Kecamatan Pamona Tenggara. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Drs. Idris Pattekai, M.Hum Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis bahasa Pamona di desa Wayura Kecamatan Pamona Tenggara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan pragmatik. Langkah yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis data, (3) tahap penyajian data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dan metode cakap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deiksis bahasa Pamona dibagi menjadi lima, yakni deiksis persona, deiksis waktu, deiksis tempat, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Dalam bahasa Pamona, deiksis persona antara lain: yaku atau aku ‘saya’ siko ‘kamu’, si’a, sira ‘dia atau ia’. Kemudian deiksis waktu, yakni iwengi ‘kemarin’ , sandemesei ‘sekarang’, dan raneo ‘besok’. Deiksis tempat, yakni iretu ‘di situ’ ire’i ‘di sini’ dan rinjau ‘di sana’. Deiksis wacana bahasa Pamona sama halnya dengan bahasa Indonesia, yaitu penggunaan anafora dan katafora. Deiksis sosial dalam bahasa Pamona dikenal dengan adanya sistem tingkatan bahasa, yaitu bahasa halus, bahasa madya, dan bahasa kasar. Kata Kunci:Bahasa Pamona dan Jenis-Jenis Deiksis. |